21 Sep 2010

 

Pesona Ramadhan Di Kota Rasul

Ramadhan Mubarak
Waktu terus merangkak cepat, tak terasa diiringi pula dengan pertambahan usia kita. Alhamdulillah ramadhan kembali menyapa disepanjang sisa usia yang ada.

“Rasulullah salallahu alaihi wasalam bersabda: “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa di dalamnya; pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia tidak memperoleh apa-apa.” (H.R. Ahmad dan An Nasa’i). 
 
Sungguh luar biasa mukjizat Al-Qur’an. Perintah untuk berpuasa mendorong manusia berbondong-bondong mendatangi seruan Allah ini, dengan berbagai sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.

Dan hal yang paling berkesan bagi saya adalah melaksanakan ibadah puasa ketika berada di Madinah, Arab Saudi. Ada hal yang spesifik di Madinah. Bahkan mungkin sangat berbeda dibanding ketika kita berpuasa di kota lain seperti Riyadh, Jeddah, maupun makkah Al Mukarramah yang juga masih dalam negeri yang sama.

Ramadhan di Penghujung Musim Panas
Madinah yang dahulunya didominasi oleh gurun pasir, pada saat musim dingin, keadaan cuacanya bisa sampai dibawah 1 derajat celcius, sedangkan pada musim panasnya bisa sampai diatas 50 derajat celcius. Dan Ramadhan sering kali jatuh pada penghujung musim panas.


Namun disinilah salah satu letak keutamaan Ramadhan dikota rasul diantara banyak keutamaan lainnya. Bukankah satu kebaikan akan dibalas sepuluh hingga 700 kali-lipat? Nah, diantara yang membedakan balasan amalan kebaikan itu selain niat, juga adalah siapa yang melakukan, dimana dilakukan dan dalam keadaan seperti apa amalan itu dilakukan.

Ibadah yang dilakukan di Madinah balasannya berlipat ganda dibanding ibadah yang dilakukan ditanah air, seperti shalat dimasjid nabawi (sunnah ataupun wajib) sama dengan pahala 1000 kali shalat di masjid lain kecuali masjidil haram. Dan beribadah dimusim panas dibalas dengan pahala berlipat ganda, khususnya lagi ibadah puasa karena kehausan yang sangat pada saat itu. Karenanya banyak kita temukan riwayat salaf tentang kesungguhan mereka beribadah pada musim panas, baik itu puasa sunnah ataupun puasa ramadhan.

Menjelang Ramadhan & Beberapa Tradisi Unik Di Dalamnya.
Beberapa hari, kurang dari sepekan menjelang ramadhan jalanan kota macet, tempat-tempat parkir umum didepan pasar , swalayan atau toko-toko besar penuh sampai kejalan jalan. Para penduduk kota atau pendatang ramai berbelanja. Troli belanja penuh dengan bahan makanan, sandang pangan, nampaknya memenuhi kebutuhan sebulan. Sebuah pemandangan yang justru akan kita temukan di tanah air saat menjelang lebaran.

Mungkin terbesit dihati kita, Ramadhan tapi kok kayak khawatir kehabisan bahan makanan? Eits tunggu dulu, kesan tersebut bisa saja keliru! Bisa jadi keadaan tersebut malah justru upaya mereka untuk menjaga kekhusyu’an saat Ramadhan. Mengapa? Karena dibulan Ramadhan toko-toko umumnya tutup sejak pagi sampai siang hari. Sore baru buka sampai jam 12 malam itupun diselingi dengan tetap menutup toko di waktu waktu sholat. Tapi saat Ramadhan ada juga toko yang tutup sampai jam 3 dini hari atau baru akan tutup setelah usai sahur. Hal lainnya karena perubahan jam kerja yang diberlakukan diberbagai instansi-instansi pemerintah atau swasta. Misalnya, ada yang dimulai sejak pukul 08.30 s/d pukul 20.00 dengan istirahat selama 3 jam yakni dari pukul 13.00-16.30, ada pula yang baru dimulai sejak selesai sholat taraweh (pukul 10 malam) sampai jam 03.00 menjelang sahur.

Keluarga yang suaminya mempunyai jam kerja seperti itu tentu tidak kan menggangu waktu istirahat kepala keluarganya di pagi atau siang hari. Dan perintah untuk wanita tetap berada dirumahnya disini masih sangat dijaga ketat, tidak diizinkan wanita bepergian sendiri tanpa mahramnya.

Hal unik lainnya dalam menyambut ramadhan yang dilakukan didesa-desa terpencil adalah keriangan yang ditunjukkan anak-anak. Mereka keluar rumah, berkeliling desa sambil membawa lampu-lampu minyak kecil yang berwarna warni serta kembang api yang menyala. Di beberapa desa cara mengabarkan waktu sahur hampir tak ada bedanya dengan yang kita temui di kampung-kampung di tanah air. Teriakan ‘Sahur…sahur…sahur…’ sambil diiringi ketukan benda-benda yang digunakan membangunkan orang bersahur. Sedangkan waktu berbuka selain dikabarkan dengan adzan magrib, juga disertai dengan suara letupan meriam dari atas gunung batu. Subhanallah!
 
Ifthor (Berbuka Puasa) & Sholat Tarawih Di Masjid Nabawi
Ketertiban, kesopanan, dan keramahan yang ditunjukkan penduduk Madinah salah salah satunya saat berbuka puasa bersama di Masjid Nabawi. Masjid selama bulan ramadhan hanya sebagai fasilitator, bukan penyelenggara. Fungsi panitia masjid hanya mengkoordinasi dengan para donatur, mengenai kebersihan masjid. Jadi selain menyediakan makanan para donaturpun menyediakan tikar, piring, gelas dan kantong sampah plastik

Sekitar setengah jam setelah ashar makanan dari para donatur sudah berdatangan. Panitia mulai menggelar sufroh (tikar plastik), menyediakan piring dan gelas plastik sekali pakai, galon air disisi panitia pembatas. Sepuluh menit sebelum waktu berbuka suguhan berbuka sudah tergelar diatas tikar plastik.

Diluar Masjid kita bisa melihat bermacam-macam hidangan dari donatur termasuk Raja Saudi, seperti nasi bukhari, kabsah dengan lauk pauk daging ayam dan lalapan yang diletakkan dibak timah berukuran 1 liter untuk setiap orangnya, terdapat pula roti, zabadi (yogurt), kurma, buah-buahan dan makanan khusus yang dibawah jamaah sendiri. Sedangkan sajian berbuka didalam masjid yang disuguhkan bagi orang arab maupun para pendatang hanya kurma, roti, zabadi, zam-zam, teh atau kopi arab.

Sangat sederhana sebetulnya. Tetapi daya tarik religiusnya sangat menyentuh, ditambah lagi dengan nilai kebersamaannya. Karena orang tidak lagi melihat siapa yang ikut berbuka puasa. Warga Arab, Pakistan, Bangladesh, India, ataupun Filiphina dan Indonesia tak ada bedanya.

Saat waktu yang dinantikan ribuan umat muslim itu tiba. Hmm nikmatnya mengawali buka puasa dengan ruthab (kurma matang& manis) serta segarnya meneguk air zam-zam. Kita bisa membayangkan betapa besarnya mukjizat Nabi Ismail, berapa banyak air zam-zam yang dikonsumsi seluruh muslim yang berbuka di masjid setiap harinya, bahkan air zam zam tersebut diangkut dengan armada dari Makkah tidak saja untuk konsumsi jamaah masjid, tapi juga penduduk ataupun pendatang di kota Madinah. Subhanallah!
 
Setelahnya, pembersihan pun dilakukan. Maka dua jam setelah berbuka dan sebelum adzan Isya dikumandangkan didalam dan luar majid sudah bersih dari sampah.

Begitu selesai sholat Isya, beberapa menit kemudian dilanjutkan dengan sholat tarawih 20 rakaat ditambah dengan 3 rakaat sholat witir. Pada rakaat kesepuluh diadakan pergantian imam sholat. Adapun bacaan sholat setiap malamnya sebanyak 1 juz al-qur’an. Banyak pula anak-anak, sampai orang tua yang telah lanjut ikut sholat berjamaah. Jika lelah mereka sholat sambil duduk, dengan melantai atau duduk diatas kursi besi kecil yang bisa dilipat dan mudah dibawah kemana-mana.

Berlomba-Lomba Dalam Kebaikan
Ramadhan tidak saja diisi dengan puasa, sholat, dan membaca al-qur’an, para dermawan penduduk Madinah ataupun pendatang berlomba lomba pula dalam mengeluarkan sadaqah, tidak saja mencukupkan diri mereka menjadi donator berbuka dibeberbagai masjid. Tapi juga mengantarkan hidangan berbuka ke apartemen-apatemen yang dihuni mahasiswa, pekerja atau yang dirasa membutuhkan.

Hidangan berbuka seperti nasi kabsah, ashir (jus), yogurt, kurma dan buah seperti apel dan jeruk kerap kali saya temukan didepan pintu flat diapartemen mahasiswa yang dulu kami tempati. Tak pernah saya ketahui siapa pemberi dan utusannya. Tidak jarang pula muhsinin, dermawan yang memberikan bantuan berupa nominal uang pada bulan ramadhan, biasanya setiap kepala keluarga seperti mahasiswa mendapatkan 500 sampai 1000 real. Wanita-wanita tua, janda dan anak-anak yatim pun mendapatkan bantuan.

Di jalan-jalan kota Madinah sebenarnya sudah disediakan tempat-tempat penampungan air dingin dan segar yang dapat diminum pejalan kaki walau diluar bulan Ramadhan. Tetapi di bulan Ramadhan saya lihat ada beberapa penduduk yang juga menambahkan fasilitas pemerintah itu, dengan meletakkan galon air minum didepan pertokoan saat beberapa menit sebelum berbuka.

Sepuluh Hari Terakhir Dibulan Ramadhan
Kalau di tanah air sering kali setiap tahun di bulan Ramadhan kita akan menemui kenyataan masjid mulai lengang, shaf-shaf mulai pendek, jamaah berkurang dan menghilang satu persatu. Sebaliknya, justru pasar yang mulai ramai. Adapun di Madinah apalagi di Masjid Haram Makkah justru hari-hari terakhir Ramadhan apalagi dimalam ganjil jamaah masjid akan semakin padat. Mereka menantikan lailatul qadar dan memperbanyak do’a.

Saya sendiri pernah karena hanya telat sedikit saja, harus rela sholat diluar halaman masjid. Akhir sholat baru saya menyadari bagian bawah abaya saya kotor dilengketi debu ditempat saya berdiri sholat. Namun malam itu sangat berkesan, do’a Imam sangat menggetarkan hati dan membuat jama’ah sholat menangis dan sesenggukan.

Adapun di Makkah banyak yang usai sholat tarawih memilih untuk tidak pulang tetapi bermalam di dalam atau di halaman masjid, menanti sampai qiyamul lail didirikan. Jumlah lonjakan orang yang berumroh juga sangat tajam. Karena tak tanggung-tanggung keutamaan yang dijanjikan Allah bagi yang berumroh dibulan Ramadhan, yakni mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang berhaji!
Pada sepuluh terakhir ramadhan juga dibuka pendaftaran I’tikaf bagi muslimin dan muslimat. Mereka bisa membawa perlengkapan I’tikaf dan mencari tempat-tempat strategis didalam masjid. Biasanya mereka memilih tempat tempat diantara celah tiang-tiang Masjid Nabawi untuk menyimpan perlengkapan mereka.

Dirangkum dari pengalaman pribadi dan berbagai sumber cerita sdra sdri fillah yang pernah bermukim di Madinah dan wilayah lain dari Arab Saudi.
 
Editor: Diena Rifa'ah
Like the Post? Do share with your Friends.

Posting Komentar

Assalamu Alaikum.

Terimaksih telah menyempatkan untuk membaca artikel kami.
Silahkan berikan apresiasi anda, dengan etika yang baik dan cerdas. Buktikan bahwa anda insan beradab dan terpelajar.
Tolong Jangan Membuat Link Hidup Untuk Promosi Produk Anda ya!

(◕‿-) TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG (-‿◕)