3 Feb 2013

 

Di Rumahku Ada Cinta

Taman punya kita berdua
Tak lebar luas, kecil saja
Satu tak kehilangan lain dalamnya
Bagi kau dan aku cukuplah
Itu penggalan puisi Chairil Anwar, 1943, tentang rumahnya yang disebut taman. Taman hati. taman hidup. Sempit ruangnya. Tapi cinta membuatnya menjadi terasa cukup lapang dalam dada. Cinta membuatnya nyaman dihuni:
Kecil, penuh surya taman kita
Tempat merenggut dari dunia dan manusia
Kenyamanan. Itu rahasia jiwa yang diciptakan cinta: maka kita mampu bertahan memikul beban hidup, melintas aral kehidupan, melampaui gelombang peristiwa, sambil tetap merasa nyaman dan teduh. Cinta menciptakan kenyamanan yang bekerja menyerap semua emosi negatif, masuk kedalam serat-serat jiwa melalui himpitan peristiwa kehidupan.
Luka-luka emosi yang kita alami disepanjang jalan kehidupan ini hanya mungkin dirawat disana: dalam rumah cinta.

Dalam rumah cinta itu kita menemukan sistim perlindungan yang ampuh. Mary Carolyn Davies mengungkapkannya dengan manis:
Ada sebuah tembok yang kuat
Disekelilingku yang melindungiku:
Dibangun dari kata-kata yang engkau ucapkan padaku
Jiwa yang terlindungi akan cepat bertumbuh dan berbuah. Sederhana saja. Karena hakikat cinta selamanya hanya satu: memberi. Memberi semua kebaikan yang tersimpan dalam jiwa. Melalui tatapan mata, kata atau tindakan. Jika kita terus menerus memberi maka kita akan terus menerus menerima. Pemberian jiwa itu menghidupkan kekuatan kebajikan yang sering tertidur dalam jiwa manusia. Seperti pohon, pada mulanya ia menyerap matahari dan air, untuk kemudia mengeluarkan semua kebajikan yang ada dalam dirinya: buahnya, keindahannya.

Dalam rumah yang penuh cinta itu kita menemukan rasa aman, kanyamanan dan kekuatan untuk terus bertumbuh. Itu sebabnya rumah yang begitu seperti menghadirkan surga dalam kehidupan kita. Rumah itu pasti utuh. Dan abadi. Adakah Doa cinta yang lebih agung daripada yang diajarkan sang rasul kepada kita dimalam pertama saat kita meletakkan dasar dari bangunan hubungan jiwa yang abadi? letakkan tangan kananmu diatas ubun ubun istrimu, lalu ucapkan do’a ini dengan lembut;
Ya Allah aku mohon pada-Mu kebaikan perempuan ini
dan semua kebaikan yang tercipta
bersama penciptaannya.
Dikutip dari Kitab “Serial Cinta” Hal 34-36
Anis Matta.
Like the Post? Do share with your Friends.

Posting Komentar

Assalamu Alaikum.

Terimaksih telah menyempatkan untuk membaca artikel kami.
Silahkan berikan apresiasi anda, dengan etika yang baik dan cerdas. Buktikan bahwa anda insan beradab dan terpelajar.
Tolong Jangan Membuat Link Hidup Untuk Promosi Produk Anda ya!

(◕‿-) TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG (-‿◕)